Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 06 November 2014

Perjumpaan yang singkat itu membawa kita pada perpisahan 
kulalui hari suka duka bersama kalian 
ku urungkan keinginan untuk pergi karena kusadari
kebahagiaanku bersama kalian...
   Senyum merekah dipagi nan cerah
   melepaskan kepenatan saat berjumpa
   sehabis lelah menyelusuri anak-anak tangga
   desah nafas lelah terhempas jauh dibawa masa
Kini kutahu jalan kita masing-masing berbeda 
ada pada prinsip hidup kita sendiri yang telah terpilih
walau terkadang pilihan kita itu jauh dari harapan 
tetapi setia pada pilihan begitu mudah diingkar
   Ku di sini masih dalam kenangan
   dugaan yang menghampiri benakku
   ku melangkah dengan berat hati di pundak
   membawa pulang segenggam kekecewaan
   di bawah awan kelabu merintih kesedihan
Sesaat yang lalu petir getir menyambar
mengusik senyuman membawa luka, duhai kawan
apa gerangan yang akan memisahkan kita 
dugaanku salah...Ternyata kehidupanku terus membawaku
pada perpisahan setelah perjumpaan yang singkat
karena kisah kebersamaan cukup sampai di sini...
Senja Mengakhiri

Kala segenap harapan memenuhi relung jiwa, menelusuri masa kelam bersama kalian
jauh kusematkan cinta dan do'aku kelak kita bisa kembali lagi bersua tak sekedar di dunia
ada haru menerpa mana kala mengenang masa indah bersama kalian menyeberangi samudra meninggalkan pulau kelahiran
meski sekedar mencari aset yang sangat berharga yang tak semua hamba mendapatkannya serta merta dalam sekejap
duhai manakah keberkahan dan ketulusan jika harus menanyakan tanpa ada sebab dan alasan mengapa kita berseteru di saat-saat
yang genting menyapa, di saat kita terhimpit persoalan ruang dan waktu, di saat harus membawa kebiasaan lama dan buruk tentang kesabaran 
menjalani kehidupan di kota besar nan padat kala itu...Bukankah kita berangkat dengan segenggam asa, setinggi langit harapan, dengan bekal seadanya kita 
bisa belajar tentang kesyukuran dan kesabaran, ketegaran menghadapi persoalan saat kita beradaptasi di zona ketidaknyamanan...Sangat menyedihkan kala berada di pulau seberang lantaran kita mendapat kesempatan hidup untuk berjumpa dengan bulan keberkahan penuh ampunan dan rahmatNya, namun bukankah pula kita 
bisa memetik segala hikmah dan mencurahkan segala harapan dan impian hanya pada Ilahi, agar kelak semua mendapat jatah ampunan dan malam-malam kemuliaan kala itu, manakala diri ini harus bangkit di saat terpuruk sebagai anak yang tak mampu menghidangkan kesempurnaan sebagai kesholehan anak teladan
meski rintihan dan jeritan teriring mengalir lembutnya sungai dipelupuk mata sayu, meski kadang derasnya tak mampu kubendung seorang diri...

Rentetan waktu pun membawa kita pada penghujungnya saat semua harus diakhiri sebab ada asa untuk kembali melepas segensp kerinduan di pulau sana tempat kita diproses sejak buaian, sanak keluarga dan kerabat terlebih orang-orang yang terdekat dari pintu rumah kita menanti haru biru akan kedatangan yang tak disangkapun...Namun ada rasa berat kaki melangkah menuju parkiran para tiruan garuda-garuda negeri elok ini, saat semua begitu cepatkah berlalu, masih adakah hal yang belum tercapai, bisikku gundah mengenang mulai dari langkah kecil hingga langkah besar menginjakkan kaki lemah ini dan menduduki isi kendaraan udara pertama kali seumur hidupku...Datang untuk mencari dan kami pun pulang untuk kembali membawa secerca kebahagiaan yang hanya tersirat sesaat nanti entah sampai kapan...Melirik jendela kaca sesaat sebelum melayang jauh di angkasa membawa kenangan tersendiri jauh di lubuk hati selalu ada harapan dan do'a di sana agar semua menjadi keberkahan dan kabar gembira untuk segenap yang mengenal arti dari perjuangan ini...Tatkala senja mulai menguning dan memisahkan agar kita segera melaju menelusuri malam-malam yang kelap kelip bagaikan kita berada dekat dengan cahaya-cahaya bintang milik sang Penguasa jagat raya smesta alam, tak mampu menghentikan tiap decak kagum dan haru gemuruh dalam dada manakala berusaha menatap tajam ke langit bawah bagaikan bintang yang berserakan di samudra luas dan sunyi malam pun memecahkan sejuta rasa rindu dan takut saat yang lain larut dalam mimpi indahnya...mengapa takut dan rindu, sebab kita tidak akan pernah tahu akan rahasia Ilahi segala peristiwa yang akan menimpa tiap hamba, dan rindupun membuncah manakala kita merenungi perjumpaan yang hakiki hanya pada yang menciptakan dan memelihara kita, kelak di sana itulah kebagahiaan tersendiri untuk kaum beriman.
***PadaMu Rabb kusematkan rindu dan do'aku dan tak kuragukan karna Engkau lah Mujiibas Saa_iliin***

In memoriam ma'a waalidayya(MKS-JKT-MKS)


Selasa, 04 November 2014

ini tentang cinta yang tertunda
yang tak ada lagi alasan untuk menunda
sebab segala ujian dan rintangan akan selalu ada

ada harapan indah melalui jalan terjang di kejauhan sana
meski raga dan jiwa tentu tak mampu meraih setiap cita dan cinta
bukankah di kesunyian malam kau mampu mengaduh merajut kata

^_^ pada MU yaa Rabb ku sematkan harapan terindahku...
Selangkah

Terus saja dia masih berimajinasi
dalam asa tetap menghiasi
berjuta impian yang jua mengisi
selangkah lagi untuk berobsesi
Meski raga dalam kedzholiman
jiwa rapuh pada kegundahan
bilakah keluh pada kesunyian
mampu menggugah keberanian
duhai,adakah jalan kelam itu
memberi arah pada bayang semu
dan kini dia tak menentu
maka usai sudah resahmu...

Senin, 03 November 2014

Berlalu
Beberapa detik saja dahulu semua melintas
melintasi zona khayalku
khayalku jenuh saat menerawang
menerawang pada masa silam
silam dua tahun yang lalu
lalu bisikku haru tentang semua
semua berlalu begitu saja...

Masihkah tentang mereka yang jauh
jauh kini dari pandangan kasihku
kasih yang bernaung pada MU
pada Mu yaa Rabb sampaikan rindu
rindu dan sejuta asa untuk bisa
bisa kembali bersua dalam ridhoMu...

*Al Musytaaqah tabky -_-

Minggu, 02 November 2014

Sampai kapan

Duhai miris merenungi semua alur kisah mu...
di manakah keberkahan yang selama ini didambakan, keikhlasan yang selalu didengungkan, kesetiaan yang akan senantiasa dijaga, maka di manakah letak kebahagiaan mu sepanjang hayat bersama pasukan-pasukanmu... Bukankah ini sudah menjadi takdir mu, menjadi sejarah hidup tersendiri, yang akan menjadi kenangan indah kah atau kenangan buruk untuk generasi pada masanya...
mengapa aku baru bisa menanyakan semua ini, bukankah ini adalah bom waktu yang terkubur beberapa tahun lamanya, yang meledakkan segala amarahnya,keresahannya,kegelisahannya,kesedihannya...
tidakkah kau bahagia dengan amal dan kebaikan yang selama ini selalu diperjuangkan dan dibanggakan, adakah secerca harapan yang bisa ku sematkan dalam lubuk hatiku bahwa aku bisa dan sempat menyaksikan kebahagiaan hakiki dalam hidupmu...
maka sampai kapankah telinga ini selalu mendengar, mata ini selalu menyaksikan, raga ini selalu tersudutkan, jiwa ini selalu merintih atas tiap-tiap drama hidupmu yang memberi himpitan lahir dan batin pada seluruh penghuni gubuk kebanggaanmu...

"masihkah terus berkisah penaku akan lembaran hikayatmu"

Sabtu, 01 November 2014

Karena masih...

Yah, benar karena diri ini masih dalam proses, yang tak lain hanyalah sebuah proses belajar dari hari ke hari meniti langkah menoleh ke masa lampau tuk memetik hikmah dari sisa-sisa perjuangan hidup dalam arus gelombang ujian dan cobaan hidup, serta melirik ke masa depan yang masih dalam tatanan kehidupan yang tak  jauh beda sebut saja ujian dan cobaan, yang takkan pernah lepas dari catatan perjalanan hidup insaniyah.

Waktu terus saja melaju hingga larut malam entah apa lagi yang ingin kucurahkan segenap asa dan cita yang membuncah di dada, menerawang dan terus berotasi di alam sadarku tentang harapan dan impian yang tak  jenuh kusematkan dalam batin dan jiwa kerdilku pun bergumam, "berhenti sejenak"! ^-^

Yah benar memang sudah waktunya an naum...sebab letih menyapa kala berjam-jam berpetualang menelusuri jejak jejak generasi robbany...subhaanallaah...semoga esok lebih baik...aamiin....

#di kesunyian dinginnya malam kerinduan